Dia pernah berkata
namun tak lagi dalam bentuk ucapan, dia merupakan bapak yang mungkin sudah di
abaikan dan terlupakan.
Dia merupakan perancang
strategi perang yang teramat teliti saat perjuangan.
Dia mengidamkan kelak
tanah ini menjadi tanah sendiri tanpa maling dari Negara lain.
Dia tak segagah gatot
kaca dan tak setampan arjuna, namun dia mampu melakukan hal yang mungkin tak
dapat di lakukan keduanya.
Mirisnya namanya tak
banyak yang tau di kalangan anak cucunya.
Mirisnya dia pergi
tanpa ada yang mencari.
Mirisnya dia pergi
tanpa harus ada keturunan dari buah batinya.
Tapi
Suaranya tak mati di
telan bumi ini sepenuhnya.
Suaranya akan terdengar
lebih keras dalam liangnya daripada jeritan di club malam.
Suaranya kini mampu
membuat sinar yang redup kembali terang, tak kalah dengan gemerlipnya lampu era baru.
Akhir kata dialah bapak
republik yang terlupakan.
Dialah Tan Malaka.
Instinc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar